Sabtu, 14 November 2009

Tempe dengan WHO


Teman teman tempe yang terbuat dari jamur ini dan made in indonesia ini ternyata mempunyai gizi paling tinggi di dunia ini. WHO telah mengakui tempe makanan paling tinggi gizi nya di dunia
dengan beberapa penelitian tempe menjadi makanan bergizi banyak. Mungkin beberapa tahun ke depan ini tempe akan di export keuar negri dengan harga yang mahal. mungkin di indonesia juga demikian.

Badan kesehatan dunia (WHO) telah mengakuinya sebagai makan berkhasiat yang dapat mencegah dan mengatasi berbagai penyakit, setelah hasil penelitian tentang senyawa pembentuk tempe di sejumlah negara maju seperti AS, Jepang, Inggris dan Jerman berbuah positif (ternyata tempe sudah menyebar ke dunia).

Tempe hasil fermentasi kedelai dengan inokulum Rhizopus sp. yang berwarna putih kapas. Rhizopus sp. ini merupakan jamur yang dapat mengurai protein dalam kedelai menjadi asam amino, sehingga lebih mudah dicerna tubuh.

Susunan asam amino tempe ini mempunyai kadar lisin yang tinggi tetapi metionin-sistinnya rendah. Struktur ini berlawanan dengan yang dimiliki beras. Teorinya, asam amino protein nabati bakal menjadi protein lengkap bila dicampur dengan sesamanya. Itu sebabnya makan tempe campur nasi sangat dianjurkan.

Tempe juga merangsang fungsi kekebalan tubuh terhadap bakteri ‘E.coli’ penyebab diare. Caranya, tempe dikukus lalu dihaluskan kemudian dicampur dengan air tajin dan garam. Berikan racikan tempe ini berkali-kali. Cara ini sudah dibuktikan di Jepang saat wabah “E.coli O-175″ tahun 1996 lalu (ternyata tempe sudah lama beredar di Jepang)

Tempe bisa melindungi dari serangan berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker rahim, dan sejenisnya. Senyawa dalam tempe diduga memiliki aktivitas anti penyakit degeneratif, antara lain vitamin E, karotenoid, superoksida, deismutase, dan isoflavon.

Tempe juga dipercaya dapat mencegah anemia dan osteoporosis. Tempe berperan sebagai pemasok mineral, vitamin B-12 dan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi dalam tempe cukup tinggi mencapai 9mg, 30% dari kecukupan zat besi yang dianjurkan tiap hari, juga zat besi ini lebih mudah diserap tubuh dibanding dengan zat besi pada pangan nabati lainnya. Sedangkan kandungan mineral kalsium tempe juga tinggimencapai 347 mg/100gr, mencukupi 50% kebutuhan kalsium tubuh setiap harinya.

Tempe juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa protein, asam lemak PUFA, serat, niasin, dan kalsium dalam tempe dapat mengurangi plaque kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah dan pengerasan pembuluh darah yang sering menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Tempe juga berguna bagi proses pembentukan tulang menurut Prof. Ahmad Biben, guru besar pada Fakultas Kesehatan, Universitas Padjajaran Bandung. Kandungan zat aktif isoflavon, khususnya daidzein, genistein dan isoflavon tipe-2 yang dapat berkaitan dengan reseptor hormon estrogen dalam tubuh, mengurangi keluhan psikovasomotor, khususnya semburan panas di dada (yang sering dialami perempuan saat memasuki masa menopause).

Tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen anti-bakteri. Agar khasiat zat-zat ini tidak terbuang dalam proses pemasakan, Prof. Biben menganjurkan tempe dimasak dengan menu seperti sup, semur, atau dibacem.

Tempe memiliki kandungannya 157 kalori per 100gr. Tapi kadar lemak tempe cukup tinggi yaitu tiap 100 gr. Mengandung 8.8 gr lemak (tempe segar) dan 19,7 (tempe kering). Namun, tempe mengeluarkan enzim Lipase, yang akan memecah lemak itu menjadi lemak yang dibutuhkan tubuh, seperti asam lemak linoleat dan oleat.

Tempe juga berpotensi meningkatkan mutu gizi. Setiap 100 gr tempe segar menyumbang 10.9 gr protein, lebih dari 25% kebutuhan protein per hari yang dianjurkan bagi orang dewasa. Bagi ibu hamil dan menyusui, tempe dapat membantu dalam kecukupan zat gizi hanya dengan mengkonsumsi 50 gr tempe (2 potong tempe seukuran kotak korek api).

Pakar makanan tradisional DR. William Shurleff dan DR. Akiko Aoyagi menjuluki tempe sebagai “superior soyfood from Indonesia”, sehingga tidaklah heran jika dalam beberepa tahun mendatang tempe akan menjadi makanan yang terkenal dan popular di dunia. ( Wah, pasti nanti harga tempe bakal meroket, bisa jadi tempe menjadi komoditi ekspor Indonesia hehehe…. )

Pantesan, ibu – bapak, kakek – nenek, buyut dan leluhur kita menganjurkan untuk makan tempe, ternyata tempe mempunyai manfaat yang sangat hebat. Jadi, ayo kita rame – rame makan tempe dan lestarikan tempe jangan sampai ada negara lain yang mengklaim tempe sebagai makanan asli mereka. Rendang aja diperebutkan, apalagi tempe yang punya manfaat yang hebat.

nah mulai sekarang ayo siapa yang gak doyan tempe mulailah mencoba dikit dikit makanan yang mungkin beberapa tahun kemudian menjadi makanan paling trend di dunia ini. mungkin juga bisa melebihi makanan bintang 5 yaitu steak dan kawan kawannya. Dan yang merasa pemasak masakan handal coba bikin makanan yang bervariasi dengan tempe / tempe di buat bervariasi makanan!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar